This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 16 April 2018

Tips Dua Hari Semalam Backpaker di Semarang

2017 November awal, saya dan kedua teman saya sudah berencana untuk melakukan travelling akhir tahun. Teman saya sebut saja F, baru saja pulang dari berlayar di Amerika. Satunya, sebut saja B, kuliah di Jakarta, eh Depok ya jangan ngaku-ngaku deh lu. Actually kami berempat tapi satu teman kami, cewek, masih sibuk sebagai hotelier. Yaudah lah kita tetap lanjut untuk travelling bertiga. Rencana awal kita mau ke Malang, but jadwal liburku belum pasti jadi memilih untuk ke kota sebelah dalam satu Provinsi. Semarang. Kota yang lumayan tak jauh dari Solo ini menjadi destinasi kami.

November akhir kami mulai prepare yang diperlukan untuk travelling di Semarang. Hotel, akomodasi, makan, dsb, dst, dll. Kami pantau harga hotel dari beberapa website dan aplikasi penyedia jasa hotel. Pilihan tertuju kepada Traveloka dan Pegi-pegi. Sortir lagi dan lagi. Bandingkan harga dan hotel yang tersedia. New Metro hotel yang akan kami tuju. Tunggu keputusan si cewek. Si cewek batal. Cek hotel, udah sold out semua kamar. Maklum. Kami mau ke sana tanggal 25-26 Desember. Cari hotel lain. Opsinya di tengah kota, Simpang Lima, atau Kota Tua. Dapatlah!!! 




-Omah Seroja-

Dari namanya kita pasti sudah menebak itu bukan hotel tapi hanya rumah singgah or guesthouse. Karena pilihannya hanya beberapa dan yang masuk kriteria akses mudah hingga kami pilih Omah Seroja. Untuk akses lumayan mudah dijangkau apalagi kita menggunakan transport online. Tempatnya yang strategis meskipun tidak di pinggir jalan langsung tapi mudah kok carinya. Dari Simpang Lima ke arah Transmart, Depan Transmart ada gang masuk dikit. Parkiran sih ga gede-gede amat ya. Wifi? Ada, tapi kami pilih di 3 Bed jadinya kamar kami di lantai 3. Suasana? Sepi dan Nyaman kok. Berasa di kosan elit. Bener? Iya! But, dari lantai 3 kelihatan view semarang yang berbukit dan amaze kalo malem. TV? Ada, lokalan. AC? Dingin Banget. Bathroom? Lumayan, lumayan tergenang kalo mandi kalian satu ember langsung. Jadinya kek kolam renang. Tapi sayangnya selimut di king bed cuma 1 jadi 1 nya kudu kedinginan atau kepanasan. Hahaha untung bukan gue.

lagi liat tv lokalan
ni dalemnya, comfort sih, abaikan kue hari jadi gue.
balkon lantai 3, abaikan lingkaran malaikat di atas kepala gue

Lanjut awal trip. 25 Desember hari raya gue jadi gue bisa berangkat ke semarang rada siangan. Jam 12 dari Terminal Tirtonadi. Kenapa naik bus? Akses ke semarang bisa naik kereta loh kak? Karena kereta Solo-Semarang cuma sekali doang beroperasinya, jam 5 pagi. Kalau naik pesawat ya kali Solo-Semarang Cuma satu tarikan napas udah nyampai. Kalau naik bis bisa jam berapa saja. *SMH 😠

Kondisi dalam bus

Kami dapet bus sekitar jam 1 dan ada 2 opsi bus yang kita bisa pilih. Kita coba masuk bus pertama, dirasa kurang cocok karena rada kumuh dan AC ga terlalu dingin. Move on. Ada bus Eka. Busnya bersih, kernet ramah, AC dingin, dan ga terlalu ugal-ugalan. Plus dapat air minum botol tanggung. Pepatah Malu bertanya sesat di jalan emang bener. Kalian jangan segan tanya tujuan kalian ke kernet bus. Jalan Macet, waktu  mundur. Gapapalah, maklum, tanggal merah, long holiday. Kami turun di depan Univ. Islam Sultan Agung dan melanjutkan perjalanan dengan BRT. Tujuan pertama kami Kota Lama Semarang. Kami habiskan sunset di sana.

-Kota Lama Semarang-

Sekitar pukul 4 sore kami habiskan dengan keliling wilayah Kota Lima Semarang. Biaya? Gratis.😚  Kalian akan merasakan suasana yang old. Banyak spot foto yang kalian bisa ambil. Kalau kurang bisa masuk ke museum Trick Art. Bayar tapi. Di samping Taman Sri Gunting ada pasar barang-barang antik yang bisa kalian beli untuk oleh-oleh. Kalian bisa menikmati makanan di sekitarnya. Jika dibandingkan dengan Kota Lama Jakarta memang lebih luas di Jakarta tapi di Semarang juga ga kalah seru kok. Bisa kalian coba. Setelah hampir jam 7 kami cari transport online untuk ke hotel.

gue lagi nunggu abang bakso

JANGAN LIHAT ATAS GUE, gaada apa-apanya

Kesampaian juga foto sama ikon kota lama


-Simpang Lima Semarang-

Setelah balik hotel, istirahat, makan, minum, lanjut ke Simpang Lima Semarang. Jalan kaki, deket kok.  Kalian bisa naik becak lampu untuk mengelilinginya. Bisa juga menikmati kuliner di warung-warung ang telah tertata rapi di sana. Atau bahkan Cuma sekedar killing time sambil tiduran melihat bintang di tengah-tengah lapangan Simpang Lima. Saya hanya menikmati sosis bakar dan minum es teh sambil menunggu bintang jatuh dan berharap adanya putri tidur dan bangun dihadapanku. Halu…bangun woy lu Cuma sobat mizqyn!!!Tahu Gimbal makanan yang wajib dicoba di semarang. Ini asli enak buangettt!!! Karena udah malem dan bingung cari makan di mana, sekitaran jalan menuju Transmart ada banyak pedagang kaki lima. πŸ‘…Saran:  gunakan bahasa Jawa dan sok kenal sok deket bar harganya murahπŸ‘…. Belum  bisa bahasa Jawa? Belajar dikit-dikit dari sekarang. Haha maksaπŸ˜†πŸ˜€πŸ˜³

gue gaada stok foto tapi gue tergoda sama istana ini yang isinya oleh-oleh semua.

-Tahu Gimbal dan Es Cong Lik-

Gue bungkus tuh tahu gimbalnya biar bisa sambil kelesotan di lantai kamar. Mampir Alfama*t beli minum dan tergoda spaghetti. Beli! Mati lu makan gue banyak...Lihat Gmaps ternyata depan warung ada es legendaris. Es Cong Lik namanya. Cong Lik ya. πŸ’€C-O-N-G-L-I-KπŸ’€ Konon udah 30 tahunan berdiri. But, waktu mau coba tinggal Es Durian dan harus nunggu setengah jam. Pupus. Keburu capek. Someday ke sana kudu cobain ini es. Fotonya mana Kak? Biar kalian penasaran lihat dan cobain sendiri ya. Padal ini alibi gue karna ga sempet ngefotoin😁


-Leker Paimo-


Penasaran banget sama leker legendaris ini. Tapi mikir kalau dateng langung ke tempatnya bakalan wasting time banget. Kami memutuskan pesan dengan go-food. Jam 10 titik enol-enol tepat saat di hotel. Kami langsung order beberapa variasi leker. Abang go-food untuk ngewanti-wanti bakalan lama nih. Oke kita memutuskan untuk check out hotel sambil ke Kampung Pelangi pake Go-car. Tadi gue order leker buat di kirim ke Lawang Sewu karna gue yakin tuh bakal dua jam antrinya.

bukan pesenan gue doang ya...


-Kampung Pelangi-

Kampung Pelangi terletak di dekat Lawang Sewu. Gue mau bilang utara, selatan, barat, atau timur tapi bingung itu arah mana yang bener. Pokoknya deket situ lah. Di depan Kampung Sewu banyak yang jualan bunga semacam pasar kembang gitu. Ada Bus Keliling kota juga yang gratis tapi naiknya jam-jam tertentu. Masuknya gratis? Morfologi tanah di sini bagus jadi kek naik turun gitu lokasi rumahnya dan warna yang beragam. Bagus kok kalau foto dari bawah kalau dari atas menurut gue kurang greget aja. Kalian juga bisa mampir ke warung makan warga di atas-atas kampung. Itu baru jam 10 tapi panasnya kek lihat mantan lu gandengan ama temen lu sendiri. Ga terlalu lama kita di situ karna ga kuat panasnya broh. Kita lanjut nyemil bentar dan lanjut ke Lawang Sewu. Sebelum masuk kita tunggu dulu tuh leker belum nongol juga. Di maps ga gerak juga. Abangnya ketiduran kali ya? Eh engga. Udah jam 11.30an lekernya dateng. Bener kan kata gue hampir dua jam! Tapi sayang lekernya udah berkerut tapi tastenya masih enak kok. Rada ga nyesel.

mendung tak berarti hujan, pelangi tak berarti LGBT

-Lawang Sewu-

Antrinya panjang karna long weekend jadi jangan nyerobot. Masuk ke dalem. Its my first time. Ada yang lagi main akustik ala-ala jaman Belanda gitu jadi kerasa banget kesannya. Di situ kita bisa belajar gimana dulu perkeretaapian Indonesia. Ada beberapa lorong yang memang ditutup. Terlepas dari kisah horornya tapi bangunannya keren banget. Satu pertanyaan gue, coba hitung pintungya di sana ada seribu ga?πŸ’ ga perlu panjang lebar gue cerita karena tempat ini udah famous. klean baca ndiri ye di sini https://id.wikipedia.org/wiki/Lawang_Sewu

gue sampe sini beneran, ga hoax!

-Grand Maerakaca-

Selesai dari Lawang Sewu kita bingung mau kemana. Pantai? Ga terlalu excited sih, kalau di Karimun ya gue jabanin. Akhirnya nemu destinasi lain. Grand Maerakaca. Tau tempatnya? Enggalah, tinggal pesen aja Go-car. Jadi, Grand Maerakaca itu semacam TMII tapi cuma daerah-daerah yang ada di Jawa Tengah. Ga perlu keliling dari daerah satu ke yang lain di Jawa Tengah hanya kunjungi tempat ini dalam beberapa jam pasti udah dikira keliling Jawa Tengah. Keliling tempat ini juga ga secapek di TMII jadi selow ae. Ada satu wahana baru yang ada di tempat ini. Hutan Bakau atau Hutan Mangrove. Ada jembatan kayu yang menghubungkan pulau-pulau kecil dan melewati tengah hutan bakau. Berasa sejuk dan asri buanget tempatnya. Kalian juga bisa menaiki perahu sampan tapi jangan takut karena kita tidak dilengkapi dengan jaket pelampung dan harus tetap menjaga keseimbangan. Gue kurang tau durasi menggunakan perahu tersebut berapa lama tapi dulu gue naiknya lama bingit. Kalau kalian pada takut mendayung perahu sendiri, kalian bisa naik perahu yang besar dengan kapasitas lebih banyak dengan tenaga mesin. Perahu itu akan mengitari hutan bakau sekitar tempat wisata. Kalau laper bisa makan di restoran yang ada di atas jembatan sungai hutan bakau. Ada beberapa gugusan pulau buatan yang menyerupai  pulau aslinya yang bisa kalian kunjungi di sini. Setelah bermain puas di tempat ini kalian bisa mampir ke kampung laut buat makan. Tapi gue cari yang khas dari Semarang, lihat di go-food muncullah Ayam Geprak Nori. Lokasinya sekitaran Puri Anjasmoro juga sih bisa di tempuh pakai Go-Car. Keunikan Ayam Geprak Nori dari sambalnya sih menurut gue, beda aja dari sambal yang lain. Khususnya ada madu di sambalnya.πŸ™Œ

ye.... sampai karimun. padal cuma replika.

di atas perahu layar ing dino minggu dek pariwisata. malah nyanyi.
sendirian aja bang?

-Pulang-

Setelah selesai makan, kami menuju ke Terminal Sukun untuk pulang ke Solo. Gue nunggu bus yang sama, Eka. Tapi mbak Eka gak muncul-muncul dan waktu udah mulai petang. Naik bus lain. Ternyata zonk. Gue kudu pindah-pindah tempat duduk sampai 3x karna tempat duduknya ga nyaman. So, kudu liat cover juga nih kalau mau naik bus. Sampai Solo pukul 8 malem.Jadi itu pengalaman travelling gue dua hari semalam di Semarang yang bisa kalian jadiin referensi. Oh lupa. Pada ngebatin kan biaya yang gue keluarin? Nih gue kasih detailnya.


Bus (Pergi) : 30.000

Bus (Pulang):  35.000 Gatau kenapa lebih mahal. Kalo tahu bisa komen ya

Sewa Kamera : 60.000/ Orang, ini lensanya doang, gue bawa kameranya aja.

Hotel: 100.000/ orang, uang sisanya buat top up Go-Pay

BRT: 7.000, dari Universitas Islam Sultan Agung dan pulangnya dari halte apa gue lupa ke Terminal Sukun jadi sekai jalan 3.500

Leker : 12.000

Tiket Lawang Sewu : 10.000/orang

Tiket ke Grand Maerakaca : 10.000/orang

Naik Perahu : 10.000/orang

Tahu Gimbal : 15.000

Spaghetti : 7.500

Minum : 8.000

Ayam Geprak Nori : 19.000

Toilet: 2.000 ini toilet di Grand Maerakaca

Sosis + es teh : 15.000


Totalnya 350.500 kurang lebih. Bisa buat patokan kalian. Nih duit bisa berubah sewaktu-waktu tergantung kehedonan kalian seperti apa.

Jangan Lupa Baca catatan blog gue ya lain ya. Thank you….πŸ˜šπŸ˜™