This is default featured slide 1 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 2 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Senin, 13 Maret 2017
Minggu, 05 Maret 2017
Sendratari Ramayana : Anoman, Sosok yang Menjadi Sorotan
06.23
No comments
A
|
noman,
merupakan tokoh utama dalam Sendratari Ramayana kali ini karena tema dari acara
tersebut adalah Anoman Obong. Tokoh Anoman diperankan oleh Muhammad Dinar, 17,
yang merupakan murid dari sanggar tari Kridobudoyo. Dinar yang masih bersekolah
di SMK 8 Surakarta jurusan seni tari menyatakan bahwa ia berlatih sebagai tokoh
Anoman untuk acara ini selama 4 hari. Karena postur tubuhnya yang tidak terlalu
besar ia dipilh sebagai tokoh Anoman yang memiliki karakter lincah. Sejak TK ia
telah mengikuti sanggar untuk berlatih tari jadi tidak ada kesulitan untuk
memerankan tokoh Anoman tetapi masih
membutuhkan referensi untuk menjadi tokoh Anoman. Oleh karena itu ia
juga melihat referensi dari guru-gurunya yang pernah memerankan tokoh Anoman
serta melihat di internet.
“Yang
beda dengan tema-tema sebelumnya ya nanti ada semburan-semburan api sama
bakar-bakaran”, ulas Dinar. Seluruh penonton memang terpukau dengan sosok Anoman
karena tariannya yang lincah dengan deselingi tarian modern breakdance apalagi dengan penutupan
pertunjukkan ini. Karena bertemakan Anoman Obong, tidak heran semburan api dan
bambu yang dibakar dengan api diakhir pertunjukkan menjadi ciri khas dalam tema
tersebut.
Menurut salah satu
penonton, Simo, 46, asal solo merasa terpukau dengan acara ini. “Saya dan
keluarga memang selalu menonton acara ini karena bagus dan menarik apalagi ada
yang nyembur api tadi”, tambahnya. Sanggar
tari Kridobudoyo yang diketuai oleh Wahyudi, selain tokoh Anoman yang merupakan
tokoh utama, juga ditampilkan tokoh Rama, Shinta tari kupu, tari merak, tari
kidang, tari dewi-dewi. Sementara itu pada paemain gamelan dimainkan oleh
anak-anak Institusi Seni Indonesia Surakarta. Acara yang selalu diadakan tiap
malam bulan purnama tersebut memang membuat penontonnya takjub disetiap
temanya. Selain sebagai pelestari budaya acara tersebut sebagai edukasi untuk
memperkenalkan cerita-cerita ramayana yang dikemas dalam sendratari kepada
khalayak umum. Alangkah baiknya jika
bukan hanya para pemain yang terlibat untuk tetap menjaga budaya tersebut
tetapi juga masyarakat umum yang turun langsung untuk menjaganya.
Sosok anoman yang
merupakan tokoh utama.
Sendratari
Ramayana bertemakan Anoman Obong diselenggarakan pada tanggal 7 November 2014
pada pukul 19.30 WIB. Acara tersebut diselenggarakan di Open Stage Taman Balaikambang. Acara tersebut berlangsung dengan
meriah yang disaksikan oleh warga solo dan luar solo bahkan luar negeri.
Kamis, 02 Maret 2017
SAYA BANGGA MENJADI INDONESIA
23.26
No comments
INDONESIA: KEBERAGAMANKU, KEKAYAANKU
Indonesia dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika sebenarnya merupakan harapan sekaligus
sindiran tipis bagi rakyatnya. Bagaimana tidak. Indonesia dengan berbagai bangsa yang menyebar di
berbagai pulau-pulau dari Sabang sampai Merauke memiliki banyak sekali budaya,
adat-istiadat hingga kepercayaan. Namun dewasa ini, seperti kita tahu Bhinneka
Tunggal Ika telah menimbulkan sindiran tipis di benak rakyatnya. Tak jarang
adanya perbedaan itu menimbulkan masalah hingga konflik yang serius.
Beberapa kali Indonesia mengalami
goncangan karena adanya konflik seputar SARA(Suku, Agama, Ras). Setiap konflik
tersebut bermula dari konflik individu yang kemudian mengarah ke konflik
kolektif yang mengatasnamakan etnis. Faktor ekonomi juga menjadi salah satu penyebab
utama konflik di bangsa ini. Penguasaandi bidang ekonomi memicu besarnya etnis yang bersifat sentimen dan adanya prasangka yang membuat konflik
meranah ke agama. Sampai pada Sidang Pengadilan masing-masing pihak yang
bertikai masih menunjukan etnosentrisnya. Aparat Pemerintah bukanya sebagai
penengah namun ikut andil dalam konflik ini. Nampaknya kesenjangan sosial
ekonomi dari pendatang yang sebagai mayoritas menguasai sektor ekonomi membuat
konflik menjadi lebih memanas. Ketidakmerataan penyebaran penduduk juga dapat
menimbulkan masalah. Sebagai contoh Kepadatan
penduduk yang mendororong etnis Madura melakukan migrasi ke Pulau Kalimantan.
Di mana masih membutuhkan kebutuhan akan Sumber Daya Manusia untuk mengolah
kekayaan alam dan membangun infrastruktur perekonomian. Pencapaian atas kerja
keras, hidup hemat bahkan penderitaan yang dirasakan etnis Madura terbayarkan
sudah ketika keberhasilan sudah ditangan. Dengan menguasai sektor-sektor
perdagangan sehingga orang-orang non Madura yang lebih awal bergerak di bidang
itu terpaksa terlempar keluar. (sumber: http://politik.kompasiana.com/2014/06/28/konflik-antar-etnis-penyebab-dan-solusi-664916.html)
Selain
dari faktor-faktor internal seperti yang telah disampaikan di atas maka diperlukan
juga factor internal yaitu faktor dari dalam diri masyarakat tersebut. Masyarakat yang tidak memiliki toleransi
kepada keberagaman membuat konflik semacam itu mudah terjadi. Pemerintah telah
berusaha membuat perundang-undangan yang mengatur tentang keberagaman tersebut.
Seperti dalam
penjelasan Pasal 32 UUD 1945, yang berbunyi “Kebudayaan bangsa (Indonesia)
adalah puncak-puncak kebudayaan di daerah”. Selain itu topik tentang keberagaman juga
tertuang dalam Pasal 18 B ayat 2 yang berbunyi “Negara mengakui dan menghormati
kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya
sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip
Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam undang-undang”. Ada juga Pasal
32 ayat 1 yang berbunyi “Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di
tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara
dan mengembangkan nilai-nilai budayanya”
Tetapi
perundang-undangan tersebut tidak semata-mata diindahkan, adanya niat dan sikap
toleransi yang saling menghargai juga harus dimunculkan. Kemudian motto Bhinneka Tunggal Ika harus
tetap dipegang teguh karena walau bagaimanapun kita berbeda –beda tetap satu
jua.
Berkonsep
dari jati diribangsa Indonesia sendiri yang merupakan salah satu negara besar
dengan sekitar 252.000.000 penduduk,
17.000 pulau, 34 provinsi, sehingga membuat pluralitas pada suku, agama,
ras, etnik, maupun bahasa. Seharusnya adanya pluralitas menjadikan bangsa
Indonesia kaya akan kebudayaan dan memiliki ciri khas dari tiap-tiap daerah di
dalamnya. Maka dari itu setiap
kebudayaan yang merupakan warisan leluhur harus selalu dilestarikan supaya dari
generasi ke generasi bisa tetap melihat warisan budaya dari leluhurnya.
Introduction
22.59
No comments
HOLA...
Welcome to my blog.
I want to tell you about me.
Welcome to my blog.
I want to tell you about me.
Nama (asli) saya adalah Candraderi Christmatara. Tapi kenapa nama paling depan ada nama Yotam?
Itu sebenarnya adalah nama baptis saya. Beberapa tahun yang lalu saya dibaptis dan telah mendapatkan gelar tersebut.
Sebenarnya masih ada gelar tambahan lain di belakang nama saya, yakni S.S.,i itu gelar saya yang saya peroleh dua bulan yang lalu, tepatnya di bulan Desember 2016. Gelar tersebut saya dapatkan setelah empat tahun mengeyam pendidikan di top 10 University di Indonesia. Universitas apa itu? Universitas Sebelas Maret atau orang-orang biasanya menyebutnya dengan UNS atau Universitas Negeri Solo. Banyak orang salah kaprah dengan nama UNS yakni dengan sebutan nama Universitas Negeri Surakarta. Padahal ada Universitas Surakarta sendiri dan itu berbeda universitas dengan nama UNS. Mungkin teman-teman bisa baca deh bagaimana UNS itu:
Oke Oke, back to the top. Mungkin beberapa orang kurang familiar dengan gelar S.S., karena meraka hanya tahu gelar-gelar seperti S.H.,S.E., dan gelar-gelar familiar lainnya. S.S adalah kepanjangan dari Sarjana Sastra. Kadang beberapa universitas memberi gelar Sarjana Humaniora bukan S.H tapi S.Hum. Sebenarnya saya lebih senang dengan gelar S.Hum. Kenapa? Skip aja deh. hahaha. Mungkin bisa ditulis di kolom komen kalian suka S.S atau S.Hum.
https://id.wikipedia.org/wiki/Universitas_Sebelas_Maret
https://uns.ac.id/
Oke Oke, back to the top. Mungkin beberapa orang kurang familiar dengan gelar S.S., karena meraka hanya tahu gelar-gelar seperti S.H.,S.E., dan gelar-gelar familiar lainnya. S.S adalah kepanjangan dari Sarjana Sastra. Kadang beberapa universitas memberi gelar Sarjana Humaniora bukan S.H tapi S.Hum. Sebenarnya saya lebih senang dengan gelar S.Hum. Kenapa? Skip aja deh. hahaha. Mungkin bisa ditulis di kolom komen kalian suka S.S atau S.Hum.
Saya berasal dari Solo, tepatnya Solo selatan. Tepatnya di
kelurahan Tipes, Kecamatan Serengan. Lingkungan yang nyaman dari saya lahir hingga sekarang membuat saya betah untuk tinggal di
tempat itu. Memang beberapa kali di kampung saya terkena goncangan. Mulai dari pencuri, teroris,
pemerkosaan, tapi itu semua dilakukan oleh orang luar kampung dan rasa kesatuan kampung saya masih tetap terjalin.
Sekian sedikit tentang saya, jika ingin mengenal saya lebih
jauh. Bolehlah japri hahaha *mupeng*
Kalau kalian melihatku, jangan sungkan untuk memanggil ☺
Ini penampakan diri saya:
Langganan:
Postingan (Atom)