This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 13 Maret 2017

KADER ANTI ASAP ROKOK 2015 KOTA SURAKARTA

Tahun 2015, saya pernah mengikuti ajang perlombaan Kader Anti Asap Rokok tingkat Surakarta. Awalnya saya tidak pernah tau tentang perlombaan ini. Bagaimana sistem perlombaannya, materinya, ataupun tugasnya. Saya tidak pernah mendaftarkan diri dalam mengikuti perlombaan ini. Ternyata sebelumnya ibu saya telah diberitahu oleh salah satu pegawai dari kelurahan di kota Surakarta. Saya tidak tahu kriteria pemilihan atau kualifikasi pesertanya seperti apa. Namun yang pastinya tidak boleh merokok. Hahaha itu pasti lah. 

Saya tunggu kabar selanjutnya, maksudnya kabar dari surat dinas yang diterbitkan kelurahan yang mengutus saya untuk mengikuti perlombaan ini. Setelah suratnya sampai pada saya dan saya baca, ternyata perlombaan akan diadakan 2 hari mendatang😱. Saya tidak pernah membayangkan sebelumnya, dengan waktu yang sesingkat itu saya harus mengikuti perlombaan tingkat kota. Berkas lampiran yang ada pada surat dinas tersebut adalah materi-materi seputar rokok. Dengan sangat fokus saya belajar 2 hari untuk benar-benar mempersiapkan matang-matang perlombaan ini. Berbekal materi dan teman yang saya yang memiliki IP 4. Padahal anaknya kecil, tapi IP nya tinggi. Out of context. Oke Skip😅.......

Saya harus menghafalkan dari sekian banyak materi. Beberapa materi yang saya ingat adalah zat apa yang terkandung dalam rokok, pasal berasap rokok bisa beredar, cara mengatasi perokok yang ingin berhenti merokok, kawasan merokok dan kawasan tidak boleh merokok, dampak menggunakan rokok bagi kesehatan, peran kita untuk memberantas asap rokok, dan lain sebagainya. Sebagai tambahan referensi saya juga mencari informasi terkait hal ini kepada Mbah Google. 

Hari H pun tiba, saya segera menuju ke Aula Balai Tawangpraja kawasan Balaikota Surakarta. Ternyata setelah semua peserta berada di ruangan. saya tidak dapat menghitung satu persatu. Ini berada di luar ekspektasi saya. Setelah dijelaskan oleh pemandu acara, ternyata ada sejumlah 51 peserta yang mewakili dari tiap-tiap kelurahan yang ada di Surakarta. Memang awalnya saya pesimis karena waktu persiapan saya hanya 2 hari untuk menghadapi 50 peserta lainnya. Namun karena ini amanah yang telah diberikan oleh kelurahan kepada saya maka saya harus berusaha melakukan yang terbaik. 

Tes yang diadakan pada perlombaan ini terdiri dari 3 tes. Tes pertama adalah pilihan pilihan ganda berisi 20 soal. Soalnya ditampilkan pada layar LCD satu persatu sehingga para peserta harus menjawab dalam waktu 10 detik. Setelah itu satu soal akan diberitahukan jawabannya. dan jawaban tersebut langsung dikoreksi oleh panitia yang berada di samping peserta. 20 soal dilakukan dengan sistem seperti itu. Pada soal tersebut ada beberapa atau mungkin malah banyak yang tidak ada pada materi yang saya pelajari. Saya rasa ini yang membuat rasa pesimis saya muncul kembali. Namun soal yang ditampilkan dapat saya jawab dengan bermain logika saja. Setelah hasil keluar saya, ternyata saya berada di posisi paling atas. OMG, Thanks Lord. Berasa tidak mungkin, karena dengan waktu belajar hanya 2 hari bisa mendapatkan skor tertinggi pada test pertama. Dari 51 peserta hanya diambil 5 peserta yang lanjut ke tahap selanjutnya. 

Tes kedua, tes ini adalah tes menulis esay dengan topik sesuai yang kita dapat pada undian. Saya mengambil salah satu undian dan mendapatkan topik tentang perlombaan ini yakni kader anti asap rokok. Selanjutnya, para peserta disuruh menulis esay dengan waktu 15 menit dalam 2 lembar HVS bolak-balik. Penilaiannya akan melihat juga seberapa banyak kata-kata yang kita tulis dengan kecocokan topik yang didapat. Saya sudah berpikir akan menulis dengan huruf yang besar-besar tapi mungkin panitianya dapat membaca pikiran saya. Mereka mengatakan untuk menulis dengan huruf yang sedang saja. Karena saya sudah membaca banyak materi tentang ajang ini maka ini buka lagi halangan saya untuk menyampaikan apa yang menjadi topik yang saya terima. Beberapa ide saya juga saya masukkan untuk menunjang materi yang telah saya baca. Setelah selesai pada waktu 15 menit para peserta disuruh menghafal esay yang mereka tulis dan melanjutkan ke tahap selanjutnya.

Tes ketiga, tes ini adalah presentasi. Presentasi yang dilakukan adalah presentasi dari apa yang telah ditulis di dalam esay tadi tanpa membaca esay yang telah di tulis karena lembar esay telah diambil panitia. Karena saya mendapatkan skor tertinggi pada tes pertama maka dari itu saya harus maju pertama untuk mempresentasikan esay yang telah saya buat. Menjadi peserta pertama yang maju untuk presentasi membuat saya sedikit grogi. Saya tidak memperkenalkan diri tapi langsung mengucapkan terima kasih karena kesempatan yang telah diberikan dan kemudian melanjutkan memaparkan esay saya. Lumayan lancar ketika saya melakukan presentasi, karena para juri, panitia dan tamu memperhatikan saat saya sedang presentasi. Setelah selesai saya mendapatkan evaluasi langsung dari juri. Ternyata benar, saya harus memperkenalkan diri terlebih dahulu ketika akan melakukan presentasi. Hal itu langsung di terapkan oleh peserta lain😒. Ya sudah mungkin saya sebagai kelinci percobaan.

Setelah selesai, para peserta dipersilakan untuk hasilnya menunggu beberapa menit. Kami diperlihatkan skornya pada LCD. Dan saya harap-harap cemas ......... 🙆🙇😰👀

Saya mendapatkan juara ketiga, Puji Tuhan, tetap bersyukur, karena belajar hanya 2 hari dan mendapatkan juara ketiga adalah usaha yang luar biasa🙌. Pada saat itu, piala tidak langsung diberikan kepada pemenang tapi akan diberikan pada saat ceremony yang akan diadakan pada Hari Kesehatan Nasional Nanti. Para peserta hanya dipersilakan untuk berfoto dengan pialanya saja. 

Setelah menunggu 2 hingga 3 minggu, para pemenang diundang di balaikota Surakarta untuk melakukan ceremony pemberian hadiah dan mengikuti upacara memperingati hari apa ya saya lupa heheee.....

Hadiah yang diberikan untuk juara 1 adalah uang tunai 1500000 + piala + sertifikat, juara kedua uang tunai 1250000 + piala + sertifikat, juara ketiga uang tunai 1000000 + piala + sertifikat. Sementara itu untuk juar harapan 1 dan 2 mendapatkan masing-masing 500000 dan sertifikat. Berikut gambaran hadiah saya:

 

 

Sekian cerita dari saya tentang kader anti asap rokok tahun 2015 tingkat kota Surakarta. Semoga bermanfaat. God bless you 🙋




 




Minggu, 05 Maret 2017

Sendratari Ramayana : Anoman, Sosok yang Menjadi Sorotan

A
noman, merupakan tokoh utama dalam Sendratari Ramayana kali ini karena tema dari acara tersebut adalah Anoman Obong. Tokoh Anoman diperankan oleh Muhammad Dinar, 17, yang merupakan murid dari sanggar tari Kridobudoyo. Dinar yang masih bersekolah di SMK 8 Surakarta jurusan seni tari menyatakan bahwa ia berlatih sebagai tokoh Anoman untuk acara ini selama 4 hari. Karena postur tubuhnya yang tidak terlalu besar ia dipilh sebagai tokoh Anoman yang memiliki karakter lincah. Sejak TK ia telah mengikuti sanggar untuk berlatih tari jadi tidak ada kesulitan untuk memerankan tokoh Anoman tetapi masih  membutuhkan referensi untuk menjadi tokoh Anoman. Oleh karena itu ia juga melihat referensi dari guru-gurunya yang pernah memerankan tokoh Anoman serta melihat di internet.

“Yang beda dengan tema-tema sebelumnya ya nanti ada semburan-semburan api sama bakar-bakaran”, ulas Dinar. Seluruh penonton memang terpukau dengan sosok Anoman karena tariannya yang lincah dengan deselingi tarian modern breakdance apalagi dengan penutupan pertunjukkan ini. Karena bertemakan Anoman Obong, tidak heran semburan api dan bambu yang dibakar dengan api diakhir pertunjukkan menjadi ciri khas dalam tema tersebut.
Menurut salah satu penonton, Simo, 46, asal solo merasa terpukau dengan acara ini. “Saya dan keluarga memang selalu menonton acara ini karena bagus dan menarik apalagi ada yang nyembur api tadi”, tambahnya. Sanggar tari Kridobudoyo yang diketuai oleh Wahyudi, selain tokoh Anoman yang merupakan tokoh utama, juga ditampilkan tokoh Rama, Shinta tari kupu, tari merak, tari kidang, tari dewi-dewi. Sementara itu pada paemain gamelan dimainkan oleh anak-anak Institusi Seni Indonesia Surakarta. Acara yang selalu diadakan tiap malam bulan purnama tersebut memang membuat penontonnya takjub disetiap temanya. Selain sebagai pelestari budaya acara tersebut sebagai edukasi untuk memperkenalkan cerita-cerita ramayana yang dikemas dalam sendratari kepada khalayak umum.  Alangkah baiknya jika bukan hanya para pemain yang terlibat untuk tetap menjaga budaya tersebut tetapi juga masyarakat umum yang turun langsung untuk menjaganya.

Sosok anoman yang merupakan tokoh utama.

Sendratari Ramayana bertemakan Anoman Obong diselenggarakan pada tanggal 7 November 2014 pada pukul 19.30 WIB. Acara tersebut diselenggarakan di Open Stage Taman Balaikambang. Acara tersebut berlangsung dengan meriah yang disaksikan oleh warga solo dan luar solo bahkan luar negeri. 

Kamis, 02 Maret 2017

SAYA BANGGA MENJADI INDONESIA

INDONESIA:  KEBERAGAMANKU, KEKAYAANKU
Indonesia dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika sebenarnya merupakan harapan sekaligus sindiran tipis bagi rakyatnya. Bagaimana tidak. Indonesia dengan berbagai bangsa yang menyebar di berbagai pulau-pulau dari Sabang sampai Merauke memiliki banyak sekali budaya, adat-istiadat hingga kepercayaan. Namun dewasa ini, seperti kita tahu Bhinneka Tunggal Ika telah menimbulkan sindiran tipis di benak rakyatnya. Tak jarang adanya perbedaan itu menimbulkan masalah hingga konflik yang serius.
Beberapa kali Indonesia mengalami goncangan karena adanya konflik seputar SARA(Suku, Agama, Ras). Setiap konflik tersebut bermula dari konflik individu yang kemudian mengarah ke konflik kolektif yang mengatasnamakan etnis. Faktor ekonomi juga menjadi salah satu penyebab utama konflik di bangsa ini. Penguasaandi bidang ekonomi memicu besarnya  etnis yang bersifat sentimen dan adanya prasangka yang membuat konflik meranah ke agama. Sampai pada Sidang Pengadilan masing-masing pihak yang bertikai masih menunjukan etnosentrisnya. Aparat Pemerintah bukanya sebagai penengah namun ikut andil dalam konflik ini. Nampaknya kesenjangan sosial ekonomi dari pendatang yang sebagai mayoritas menguasai sektor ekonomi membuat konflik menjadi lebih memanas. Ketidakmerataan penyebaran penduduk juga dapat menimbulkan masalah.  Sebagai contoh Kepadatan penduduk yang mendororong etnis Madura melakukan migrasi ke Pulau Kalimantan. Di mana masih membutuhkan kebutuhan akan Sumber Daya Manusia untuk mengolah kekayaan alam dan membangun infrastruktur perekonomian. Pencapaian atas kerja keras, hidup hemat bahkan penderitaan yang dirasakan etnis Madura terbayarkan sudah ketika keberhasilan sudah ditangan. Dengan menguasai sektor-sektor perdagangan sehingga orang-orang non Madura yang lebih awal bergerak di bidang itu terpaksa terlempar keluar. (sumber: http://politik.kompasiana.com/2014/06/28/konflik-antar-etnis-penyebab-dan-solusi-664916.html)
Selain dari faktor-faktor internal seperti yang telah disampaikan di atas maka diperlukan juga factor internal yaitu faktor dari dalam diri masyarakat tersebut.  Masyarakat yang tidak memiliki toleransi kepada keberagaman membuat konflik semacam itu mudah terjadi. Pemerintah telah berusaha membuat perundang-undangan yang mengatur tentang keberagaman tersebut. Seperti dalam penjelasan Pasal 32 UUD 1945, yang berbunyi “Kebudayaan bangsa (Indonesia) adalah puncak-puncak kebudayaan di daerah”.  Selain itu topik tentang keberagaman juga tertuang dalam Pasal 18 B ayat 2 yang berbunyi “Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam undang-undang”. Ada juga Pasal 32 ayat 1 yang berbunyi “Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya”
Tetapi perundang-undangan tersebut tidak semata-mata diindahkan, adanya niat dan sikap toleransi yang saling menghargai juga harus dimunculkan.  Kemudian motto Bhinneka Tunggal Ika harus tetap dipegang teguh karena walau bagaimanapun kita berbeda –beda tetap satu jua.

Berkonsep dari jati diribangsa Indonesia sendiri yang merupakan salah satu negara besar dengan sekitar 252.000.000 penduduk,  17.000 pulau, 34 provinsi, sehingga membuat pluralitas pada suku, agama, ras, etnik, maupun bahasa. Seharusnya adanya pluralitas menjadikan bangsa Indonesia kaya akan kebudayaan dan memiliki ciri khas dari tiap-tiap daerah di dalamnya.  Maka dari itu setiap kebudayaan yang merupakan warisan leluhur harus selalu dilestarikan supaya dari generasi ke generasi bisa tetap melihat warisan budaya dari leluhurnya.




Introduction

HOLA...
Welcome to my blog.
I want to tell you about me.


Nama (asli) saya adalah Candraderi Christmatara. Tapi kenapa nama paling depan ada nama Yotam?
Itu sebenarnya adalah nama baptis saya. Beberapa tahun yang lalu saya dibaptis dan telah mendapatkan gelar tersebut.

Sebenarnya masih ada gelar tambahan lain di belakang nama saya, yakni S.S.,i itu gelar saya yang saya peroleh dua bulan yang lalu, tepatnya di bulan Desember 2016. Gelar tersebut saya dapatkan setelah empat tahun mengeyam pendidikan di top 10 University di Indonesia. Universitas apa itu? Universitas Sebelas Maret atau orang-orang biasanya menyebutnya dengan UNS atau Universitas Negeri Solo. Banyak orang salah kaprah dengan nama UNS yakni dengan sebutan nama Universitas Negeri Surakarta. Padahal ada Universitas Surakarta sendiri dan itu berbeda universitas dengan nama UNS. Mungkin teman-teman bisa baca deh bagaimana UNS itu:

https://id.wikipedia.org/wiki/Universitas_Sebelas_Maret
https://uns.ac.id/

Oke Oke, back to the top. Mungkin beberapa orang kurang familiar dengan gelar S.S., karena meraka hanya tahu gelar-gelar seperti S.H.,S.E., dan gelar-gelar familiar lainnya. S.S adalah kepanjangan dari Sarjana Sastra. Kadang beberapa universitas memberi gelar Sarjana Humaniora bukan S.H tapi S.Hum. Sebenarnya saya lebih senang dengan gelar S.Hum. Kenapa? Skip aja deh. hahaha.  Mungkin bisa ditulis di kolom komen kalian suka S.S atau S.Hum.

Saya berasal dari Solo, tepatnya Solo selatan. Tepatnya di kelurahan Tipes, Kecamatan Serengan. Lingkungan yang nyaman dari saya lahir hingga sekarang membuat saya betah untuk tinggal di tempat itu. Memang beberapa kali di kampung saya terkena goncangan. Mulai dari pencuri, teroris, pemerkosaan, tapi itu semua dilakukan oleh orang luar kampung dan rasa kesatuan kampung saya masih tetap terjalin. 
Sekian sedikit tentang saya, jika ingin mengenal saya lebih jauh. Bolehlah japri hahaha *mupeng* 
Kalau kalian melihatku, jangan sungkan untuk memanggil

Ini penampakan diri saya: